21 September 2014

Allah Pemegang Hati



"Siapa kita tanpa DIA?
Siapa kita tanpa pegangan-Nya?
Urusan dunia yang sentiasa menghimpit jiwa
Ujian dunia yang kadang tak terduga
Mampukah kita sendirian menghadapinya?
Tuhanku, 
Jangan biarkan daku dengan urusanku
Walau cuma sekadar sekelip mata..."

Bismillahirrahmanirrahim.
Dimulai dengan segala hamdalah, puji-pujian yang sentiasa layak menjadi milik-NYA, bukan milik manusia.
Kita ini, sering kali fikir, hati itu milik kita. Hati kita, milik kita. Benarkah begitu?
Kita ini, sering kali fikir, hati manusia itu milik kita. Orang yang mencintai diri kita sepenuh hati, maka hatinya menjadi milik kita sepenuhnya. Kita merasa kita yang punya. Hak kita. Hati dia, milik kita.
Oh, jika begitu, mudah sahajalah hidup ini. Kita yang akan mengawal hati kita dan kita yang akan mengawal hati orang untuk berterusan mencintai kita selamanya.
Namun, hakikatnya tidak sedemikian.
Saya tidak menggunakan istilah Allah ‘pemilik’ hati. Saya lebih ingin menekankan dengan perkataan Allah ‘pemegang’ hati.
Hati itu sering diibaratkan seperti kaca.
Betapa kaca, berhati-hati kita memegangnya agar tidak jatuh terhempas ke lantai. Agar tangan kita tidak terluka jika terlalu kuat memegangnya sehingga boleh jadi ia pecah berderai.
Benar, mungkin kita boleh mengawal rasa hati kita. Tapi, apakah kita mampu mengawal rasa itu sepenuhnya?
Benar, orang itu mencintai dan menyayangi diri kita. Tapi, apakah kita mampu memegang hatinya untuk terus mencintai kita selamanya?
Tidak akan mungkin. Bahkan tidak akan bisa ia terjadi tanpa keizinan dari Yang Maha Kuasa.




---------
Pernahkah kalian merasa gembira, yang gembira itu terkadang tahapnya berlebih-lebihan? Sehingga merasakan, dunia ini kita yang punya.
Pernahkah kalian merasa sedih, yang sedih itu sehingga tahapnya melampau-lampau? Sehingga merasa tidak ada makna lagi hidup di dunia.
Pernahkah kalian merasa, sesaknya dada tatkala dihimpit dengan pelbagai ujian dan masalah yang bertimpa-timpa?
Pernah. Malah, Allah telah menyebutkan dalam kitab-Nya.
"Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam;
Dan sesiapa yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya Ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya, seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya).
Demikianlah Allah menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak beriman."
(Al-An'aam :125)

Subhanallah. Betapa Allah-lah yang Maha Memegang Hati kita. Jika Allah tidak pimpin hati kita kepada petunjuk-Nya, apalah ertinya kita menjadi manusia?
Malah jika Allah membiarkan kita tersesat, sudah pasti dada kita akan merasa sempit yang amat sehingga untuk bernafas pun kita akan mampu bernafas dengan nafas yang tenang.
Sungguh merasa sempit, sesak.
Betapa agungnya hidayah Allah. Dan betapa perlunya kita kepada petunjuk Allah setiap masa.
Sangat membutuhkannya.


--------
Temanku, jika bukan kerana hidayah Allah, kita tidak akan merasai nikmatnya berada dalam agama Islam.
Betapa ramai orang Islam yang mengaku dirinya Islam, tetapi cara hidupnya bukan seperti agama Islam ajarkan?
Temanku, jika bukan kerana petunjuk Allah, kita tidak akan nampak jalan cahaya. Kita tidak akan melihat sisi yang hak (kebenaran).
Kita tidak akan mampu untuk beribadah, kita tidak akan mampu untuk melakukan kebaikan walau sebesar zarah.
Jika bukan kerana petunjuk Allah, kita tidak akan nampak solat itu besar kesannya kepada jiwa, kita tidak akan merasai agungnya mukjizat al-Quran bagi orang yang membaca dan mengamalkannya.

“Sesiapa yang diberi petunjuk oleh Allah (dengan sebab persediaannya) maka dia-lah yang beroleh petunjuk;
Dan sesiapa yang disesatkan oleh Allah (dengan sebab keingkarannya) maka merekalah orang-orang yang rugi.” (Al-A'raf ayat 178)

Kerana itu, hidayah ini sangat kita perlukan dalam setiap detik kehidupan sepertimana kita perlukan makanan dan minuman untuk terus hidup. Bahkan lebih dari itu.
Hidayah dan petunjuk sangat diperlukan oleh hati agar dapat memandu diri ke arah jalan yang lurus, agar kita tidak tersimpang jauh, agar kita tidak tersesat bersama dengan orang-orang yang sesat.
Sedarkah duhai diri, bukankah kita merayu meminta petunjuk dari Allah selama 17 kali sehari? Amatlah rugi, andai ia langsung tidak terkesan di hati.

“Tunjukkan kami jalan yang lurus,
Jalan-jalan orang yang Kau berikan nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai, bukan pula jalan orang-orang yang sesat.” (Al-Fatihah 6-7)




-------
Sebenarnya, Allah swt telah banyak berikan kita petunjuk dan hidayah. Cuma sahaja, kita yang tak menyedarinya.
Atau, kita buat-buat tak tahu akan kehadirannya.
Betul ke tidak? Cuba renung lama-lama dan check-list balik.
Kejadian dan peristiwa yang berlaku di sekeliling kalian. Ujian dan dugaan yang pernah datang dengan pelbagai keaadan.
Terkadang Allah hadirkan seseorang yang menegur kesalahan kita. Namun, kerana sifat egois yang lebih bertakhta di jiwa, maka kita menyangkalnya. Kita tidak ingin mengakui kesilapan kita.
Terkadang, Allah sudah mencampakkan sebuah rasa keinginan dalam hati kita untuk berubah. Tetapi, kita sendiri tidak ingin ‘kuat’ mengubah diri kepada lebih baik.
Kerana apa? Kerana perubahan itu akan bertentangan dengan hawa nafsu dan kehendak hati kita. Maka, kita membiarkan petunjuk itu berlalu begitu sahaja.
Sedangkan, kasih sayang Allah itu sentiasa mendahului murkanya. Allah itu, sangat sayangkan kita kerana Dia-lah yang menciptakan kita dengan sepenuh cinta.
Namun, kita tidak merasainya kerana kita sendiri yang ‘menutup’ ruang petunjuk dan hidayah yang Allah telah tunjukkan itu.

“Dan tidaklah ada yang lebih zalim daripada orang yang diberi ingat dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu ia berpaling daripadanya dan lupa akan apa yang telah dilakukan oleh kedua tangannya;
sesungguhnya (disebabkan bawaan mereka yang buruk itu) Kami jadikan tutupan berlapis-lapis atas hati mereka, menghalang mereka daripada memahaminya, dan (Kami jadikan) pada telinga mereka penyumbat (yang menyebabkan mereka pekak).
Dan jika engkau menyeru mereka kepada petunjuk, maka dengan keadaan yang demikian, mereka tidak sekali-kali akan beroleh hidayah petunjuk selama-lamanya.” (Surah Al-Kahfi, ayat : 57)

Mahukah kita menjadi seperti itu? Apabila Allah sudah berikan ayat-ayat peringatan dan tegurannya, kita masih tidak ingin mendengarnya sehingga suatu saat Allah menutup segala pendengaran dan hati kita menjadi buta.
Nauzubillah, minta dijauhkan.
“Dan (sebaliknya) orang-orang yang menerima petunjuk (ke jalan yang benar), Allah menambahi mereka dengan hidayah petunjuk, serta memberi kepada mereka (dorongan) untuk mereka bertaqwa.” (Surah Muhammad, ayat : 17)


--------

Sesungguhnya, hidayah dan taufiq Allah itu mahal harganya. Tak semua orang bisa memilikinya.
Kita yang selalu Allah ‘sentuh’ hati, bersyukurlah. Dan hargailah peluang itu sungguh-sungguh.
Buktikan dengan bersegera melangkah kepada kebaikan dan tinggalkan dosa yang meresahkan fikiran.
Teruslah berdoa, agar Allah memegang hati kita dalam petunjuk-Nya. Jika Allah membiarkan kita, apa lagi yang tersisa untuk kita?
Jangan terlalu yakin, hari ini kita baik, maka kita akan menjadi baik selamanya. Jika Allah mahu ‘twist’ hati kita, sekejap sahaja kita akan jadi sebaliknya.
Hanya dengan rahmat-Nya sahaja dapat kita terus bernafas dalam nafas iman, berada dalam kebaikan dengan bimbingan-Nya yang Maha Hadi (Pemberi Petunjuk).
Akhirul kalam, sepertimana doa indah yang diajarkan oleh Baginda Saw ini, mari sama-sama kita amalkannya. 
Insha Allah, semoga kita semua sentiasa dalam redha-Nya. Wassalam.




Janganlah (Ya Allah) Engkau biarkan nasib kami ditentukan oleh diri kami sendiri, walaupun kadar sekelip mata atau kadar masa yang lebih pendek dari itu. Wahai Tuhan yang mudah dan cepat memperkenankan permintaan (perkenankanlah)."

: hikmatul islam
: 20092014

: 1100 pm


1 comment:

  1. snow peak titanium - Tatanium Rocket Coasters
    ‎Snow Peak fallout 76 black titanium Titanium · ‎Snow Peak Titanium · ‎Snow Peak ti89 titanium calculator Titanium tube supplier · ‎Snow Peak Titanium solo titanium razor · ‎Snow babyliss pro nano titanium flat iron Peak

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...