26 March 2011

DIARI HIKMATUL-(Ukhuwwah Fillah Abadan Abada)







         Hikmatul membelek mesej yang diterima …  Panjang untaian kata-kata yang dihantar khusus untuk dirinya.. Sambil tersenyum, tidak tersedar air matanya menitis.. Hati merasa haru dan pilu, betapa dirinya tidak selayaknya dipersonifikasikan sedimikian rupa.. 
         
         Betapa terlalu banyak kekurangan dan kelemahan diri, tetapi masih ada insan yang menganggapnya terlalu istimewa dan menghargai dirinya.. Lalu Hikmatul ingin mengabadikannya di dalam ‘DIARI HIKMATUL', biar tersemat kukuh di jiwa menjadi tatapan dan kenangan ukhuwwah yang terindah dalam hidup ini…



Dari Ukhti Tersayang:



(Mesej 1)

Adikku,
Pernah dahulu diriku memikirkan
Apakah hidupku akan menemui kebahagiaan
Setelah mengalami banyak penderitaan…
Namun,
Setelah ku temui dirimu
Baru ku tahu kau hadir
Mengembalikan kekuatan
Sebagai pengubat ketika duka
Sebagai teman ketika sepi
Dan sebagai pendorong utk berjaya…


Adikku,
Wajahmu ku lihat wajah kemurniaan
Matamu ku lihat cahaya kejujuran
Tutur katamu ku dengar alunan keikhlasan
Moga ia adalah anyaman dari sebuah ikatan
Tulus ikhlas kerana Ar-Rahman…

Dalam meniti kembara ini
berdoalah agar kita berjaya
dalam mengorak langkah bersama
berteman janji yg ingin dikata
dalam mencari sebuah kejayaan
semoga Allah memberkatinya…

Terima kasih atas segalanya
Dan yang pasti
Engkaulah yang teristimewa…
  

(Mesej 2)


Adikku,
Kau adalah titisan embun pagi
Yang jatuh membasahi kegersanan hati
Hingga mampu menyuburkan
seluruh taman sanubari dalam kesejukan…

Kau adalah bintang gemintang
Menyinari malam di angkasa raya
Yg menemani diriku kesendirian
Bagai rembulan yang berduka
Hingga mampu menerangi gulita semesta alam...


Adikku,
Kau bagaikan pokok rendang
Dengan dahan yang memayungi
Dari panas teriknya sang mentari
Hingga mampu memberi keteduhan dn kedamaian…

Kau diibaratkan kumpulan mata air
Dari telaga suci yang jernih mengalir tanpa henti
Hingga mampu menghapuskan
Rasa panas dan membara amarah diri ini…


Adikku,
kau adalah lebatnya hujan turun
menyirami setiap jengkal bumi yg berdebu
hingga mampu membersihkan
mahkota bunga dan dedaun dalam kesucian…
Dan kau adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa dalam keindahan…



(Mesej 3)


Adikku sayang,
biar sebutan tak seindah bicara
biar laku tak seindah bicara
namun tetapku rasa keistimewaanmu…


Dik!
Walau tak setulen darah
Walau tidak mesra
Walau jarang bersua muka
Engkaulah yang paling istimewa…
  

Seringkali kita saling terasa
Biar jarang bertegur sapa
Namun hatiku selalu merasa
Betapa kasihmu membajai usaha…


Akan ku paut seluruh katamu
Kujadikan mutiara keinsafan
Agar bergegar seluruh alam
Betapa utuhnya ukhwah kita
Dan tidak akan ia terhenti
Melainkan kita telah pergi..


Adikku!
Izinkan kuukir panggilan indah itu
Biar ia tersimpan indah
Bersama bungaan di gugusan
Sungguh dirimu kusayangi
Sampai penghujung kehidupan akan kuselami…


*salam sayang bersulam ukhuwwah*



Dari Adikmu yang disayangi:



Ukhti,
Betapa hati merasa haru dan pilu
Sambil tersenyum tidak tersedar
Air jernih bertakung di kolam mataku
Apabila diri menatap
Tiap bait kata yang kau hulurkan buatku
Daku tertanya-tanya pada diri,
Apakah ku layak untuk metafora seperti itu ukhti??
Sedang diri sangat jauh dari personifikasi
yang kau gubah untuk diriku yang hina ini…


Ukhti…
Kasihmu harum mewangi
Sayangmu tulus suci
Dirimu tiada galang ganti
Untaian doa dan syukur kupanjatkan kepada Ilahi
Kerana menghadirkan kau dalam hidupku ini…


Sesungguhnya…
Engkau datang menghulur tangan
memberi tanda kasih sayang Tuhan
Yang datang mengingatkan daku
tika ku jauh dari Sang Pencipta
yang datang memberi peringatan dan nasihat
agar daku tidak lalai dan alpa
yang menjadikan daku semakin yakin kpd Sang Pencipta…


Ku merasa syukur padaMu Tuhan
Kerana memberi kita peluang
Untuk merasai manisnya ukhwah yang didasari
Dengan keikhlasan dan ketulusan iman
Kerana tanpa dirinya
Sepilah aku dari kasihMu
butalah daku dari mengenal cintaMu
Kosonglah hidupku dari gelak tawa dan tangisannya
Yang membuatkan daku semakin
rindu untuk bertemu denganMu…


Ukhtiku tersayang,
Jangan dipikul daku sebagai beban di bahumu
Nanti engkau akan merasa letih dan lelah
Tetapi berjalanlah seiring denganku
Agar kita sama-sama berpimpin tangan
Mencari kasih dan redha Tuhan…


Ukhti…
terima kasih kerana sudi
menyayangi dan menghargai diri ini
Kan ku pegang segala kata-katamu
Dan ku sematkan kukuh di jiwaku
Takkan sesekali ku lupakan
Segala pesanan dan nasihat
yang kau titipkan padaku
Moga menjadi penguat iman di hati
Moga menjadikan daku semakin dekat dengan Ilahi…


Ya Allah,
Engkau telah temukan daku dengan teman sejati
Maka teguhkanlah ikatan antara kami
Seperti kasihnya para sahabat kepada Nabi…
Ya Hannan,
Tiap yang hidup pasti akan merasa mati
Tiada yang kekal melainkan Engkau yang Abadi
Andai bepisah mati kami di dunia
Tiada yang ku pinta darimu Ilahi
Temukan kami semula di pintu syurga
Agar hubungan kami akan kekal bahagia
Buat selama-lamanya di sana..
Amin ya Rabb..!





1 comment:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...